Adab Makan Dan Minum Dalam Islam

22.21 0
Sahabat admin yang di muliyakan Allah, Allah Swt. dan rasul-Nya menuntunkan tata krama makan dan minum. Hal ini karena makan dan minum adalah aktivitas yang menjadi kegiatan pribadi, semi sosial, dan kegiatan sosial dalam masyarakat. Adanya adab atau tata krama makan dan minum akan membedakan kita dengan hewan atau setan. 

Sebaliknya, apabila cara makan dan minum kita sembarangan tanpa mematuhi aturan kehalalan makanan, adab kesopanan, dan norma lain yang berlaku, cara kita makan dan minum tidak berbeda dari hewan. Menjadi berbeda dari hewan atau makhluk lain sangat penting. Hal ini untuk menjaga harkat dan martabat kita selaku makhluk Allah Swt. yang dikaruniai akal dan nurani. Adapun tata krama makan dan minum yang Allah Swt. dan rasul-Nya tuntunkan adalah sebagai berikut.

Teliti sebelum mengkonsumsi Inilah hal pertama yang harus dilakukan seorang muslim saat menentukan akan mengkonsumsi makanan atau minuman. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui dengan pasti kehalalan atau keharaman makanan yang masuk dalam tubuh kita. Dengan demikian, kita dapat menjaga diri kita dari makanan yang haram dan subhat atau meragukan.  Begitu pula dengan ke-tayyiban makanan yang kita konsumsi.

Tayyib artinya baik. Jadi makanan yang kita makan haruslah makanan yang baik, sehat, dan tidak berakibat buruk bagi tubuh. Meneliti halal dan tayyib ini menjadi kebutuhan kita. Hal ini juga ditegaskan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya berikut ini.

Ya ayyuhallazina amanu kulu min tayyibati marazaqnakum wasykuru ulillahi inkuntum iyyahu ta'buduna

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, makanlah yang baik dari apa yang Kami karuniakan kepadamu  dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya. (Q.S. al-Baqarah [2]:172)

Ada beberapa cara kita menentukan kehalalan dan ketayyiban suatu makanan atau minuman.

Dari zat makanan atau minuman tersebut. Artinya, kita menentukan apakah makanan dan minuman yang akan kita konsumsi termasuk makanan yang halal, haram, atau subhat (meragukan). Apabila diketahui makanan yang akan kita makan adalah makanan haram atau mengandung unsur haram, kita tidak boleh terus mengkonsumsinya.

Dari proses pengolahannya. Misal dari proses penyembelihan atau penggunaan alat masaknya. Apabila kita menemukan makanan yang terhidang adalah makanan yang dimasak dengan alat yang sama untuk memasak makanan yang haram, kita tidak boleh memakannya.

Setelah mengetahui makanan dan minuman yang akan kita konsumsi halal, kita pilih makanan yang baik dan sehat. Baik dalam hal ini bukan berarti mewah dan harus sangat nikmat. Apabila makanan dan minuman tidak sehat untuk dikonsumsi, misal makanan basi, sebaiknya kita hindari.

Mengundang makan bila mampu. Semakin banyak orang menikmati makanan bersama kita dan merasa nikmat dengan makanan yang kita sediakan, semakin berkah makanan tersebut bagi hidup kita.

Mengambil makanan yang terdekat. Saat dihidangkan, makanan yang tersedia dapat ditata sedemikian rupa sehingga menyebar di atas meja hidang. Bersyukurlah dengan apa yang terdekat dengan tempat duduk kita dan hindari berusaha mengambil makanan yang terletak jauh dari kita. Usaha untuk mengambilnya dapat menodai kesopanan di meja makan.

Tanggap terhadap kebutuhan dan keinginan orang lain pada hidangan yang ada di dekat kita. Hal ini kita lakukan untuk membantu teman mendapatkan menu yang ia inginkan.

Mengambil makanan secukupnya agar dapat berhenti sebelum kenyang. Ambillah makanan secukupnya. Jangan terlalu sedikit untuk menjaga citra diri hingga kita masih merasa lapar. Jangan pula terlalu banyak hingga terlihat seperti orang yang rakus.

Menikmati makanan sambil duduk.

Berdoa sebelum makan. Kita boleh cukup membaca basmallah sebelum makan. Boleh juga menambahkan doa sebagai berikut.

Allahumma bariklana fima razaqtana waqina'aza bannari

Artinya: “Ya Allah, berkahilah rezeki yang Engkau berikan kepada kami dan jagalah kami dari api neraka.”

Bacalah doa hendak makan tersebut. Lalu, cermatilah makna dalam doa tersebut. Itulah Adab Makan Dan Minum Dalam Islam, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan Allah selalu memberi Petunjuk dan RidhaNya kepada kita semua amin…

Cara Kita Meneladani Kehidupan Rasulullah SAW

22.19 0
Sahabat admin yang di muliyakan Allah, Meneladani Rasulullah saw. Meneladani contoh kehidupan Rasulullah saw. merupakan hal terbaik yang dapat kita lakukan sebagai pengikutnya.  Terdapat banyak hal yang dapat kita lakukan untuk meneladani kehidupan beliau. Diantaranya adalah sebagai berikut.

Mempelajari sejarah kehidupan Rasulullah saw. Mempelajari sejarah kehidupan Rasulullah merupakan suatu keharusan agar kita dapat mengetahui dan memahami nilai teladan Rasulullah saw. Dengan mempelajarinya, kita mengetahui kebiasaan Rasulullah saw., cara beliau melakukan sesuatu, dan pendapat beliau. Dengan mempelajarinya kita mengetahui syariat yang beliau bawa dan tindakan beliau sebagai manusia biasa yang terkait waktu serta tempat beliau.

Berusaha mengikuti peri kehidupan Rasulullah saw. dalam keadaan kita saat ini. Artinya, kita berusaha mengikuti contoh kehidupan Rasulullah saw. sambil menyesuaikannya dengan  keadaan dan tata nilai kita saat ini. Misal, cara berpakaian. Dahulu Rasulullah saw. selalu menggunakan jubah karena beliau berasal dari daerah yang menggunakan jubah. Untuk meneladaninya, kita boleh saja ikut menggunakan jubah. Akan tetapi, kita juga  dapat meneladani beliau dengan menggunakan model pakaian kita di Indonesia. Tentu saja dengan mengikuti ketentuan menutup aurat sebagaimana dicontohkan Rasulullah saw.

Berusaha mengikuti syariat yang dibawa Rasulullah saw. secara konsekuen. Sebagai muslim, cara meneladani ini merupakan keharusan. Inilah jalan hidup yang Allah Swt. turunkan kepada kita. Dalam hal ini, kita akan mengenal berbagai bahasan fikih atau hukum melakukan sesuatu. Untuk itu, kita harus lebih intensif belajar hingga kita mendapatkan informasi lengkap terkait bahasan yang kita pelajari. Dengan demikian, kita terhindar dari kesempitan berpikir dan berpendapat dalam melaksanakan syariat Islam.

Mengabarkan teladan Rasulullah kepada orang lain. Setelah mempelajari kehidupan Rasulullah saw. dan menerapkannya dalam kehidupan, kita kabarkan kisah Rasulullah saw. dan syariat yang dibawanya kepada semua orang. Hal ini adalah teladan Rasulullah saw. dalam menyampaikan Islam. Satu hal penting untuk kalian perhatikan adalah sampaikan teladan indah Rasulullah saw. dengan bahasa yang santun tanpa menggurui. Dengan demikian, teladan itu dapat diterima dengan baik oleh orang lain.

Itulah Cara Kita Meneladani Kehidupan Rasulullah SAW, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan Allah selalu memberi Petunjuk dan RidhaNya kepada kita semua amin…

Sejarah Singkat Kehidupan Nabi Muhammad

22.17 0
Sahabat admin yang di muliyakan Allah, Masa kecilnya dijalani sebagai anak yatim piatu di usia empat tahun. Meski tumbuh tanpa ayah dan ibu, Muhammad tampil sebagai anak yang bijak. Keadaan Muhammad membentuk jiwanya menjadi jiwa yang besar dan teguh pendirian. Ia tidak mudah terlarut dalam budaya jahiliyah yang ada di sekitarnya. Muhammad tampil di tengah masyarakatnya sejak masa remaja dengan ikut serta dalam berbagai peperangan membela kaumnya.

Pengakuan masyarakat atas ketokohan dan kepribadiannya didapat saat ia dengan bijak menyelesaikan sengketa Kakbah. Dengan sorbannya ia mengangkat Hajar Aswad dan mengembalikannya ke tempat semula. Sejak itu, Muhammad mendapat gelar Al-Amin. Di usia empat puluh tahun, Muhammad diangkat sebagai rasul. Surah al-Alaq menjadi tanda pengangkatannya di Gua Hira.

Dengan wahyu pertama itu, Muhammad menyandang gelar Rasulullah saw., utusan Allah Swt. Dalam peran barunya, Rasulullah Muhammad saw. tampil menjadi tokoh panutan. Segala tindak-tanduknya tidak lagi berdasar keinginan nafsunya. Beliau berjalan, diam, makan, dan tidurnya memberikan contoh terbaik dalam kehidupan seorang muslim. Sebagai rasul, Beliau menyampaikan ajaran Allah Swt. secara paripurna. Tidak ada satu ayatpun amanah dari Allah Swt. Beliau sembunyikan.

Beliau adalah pemimpin terbaik yang selalu mendahulukan kepentingan umat yang dipimpinnya. Bahkan, saat sakaratul maut pun masih teringat pada umatnya. Sebagai tetangga, beliau tetangga terbaik. Saat ada tetangga yang sakit beliau segera menjenguknya. Sebagai kepala keluarga, beliau kepala keluarga terbaik. Selama berpuluh tahun membina rumah tangga, tidak pernah sekalipun ada perselisihan dalam keluarga beliau. Pendek kata, dalam kapasitas apapun, beliau senantiasa memberikan teladan terbaik. Oleh karena itulah, Allah Swt. menjadikan beliau sebagai uswah hasanah bagi umatnya. hal ini Allah Swt. firmankan dalam Surah al-Ah .zab [33] ayat 21.

Laqad kana lakum fi Rasulillahi uswatun hasanatul liman kana yarjullaha wal yaumalakhira wa zakkarallaha kasiran.

Artinya: “Sungguh ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”

Perhatikanlah ayat tersebut. Allah Swt. Rabb sekalian alam yang menciptakan setiap makhluk di dunia ini telah menyatakan bahwa pada diri Rasulullah saw. terdapat suri teladan yang baik bagi setiap muslim. Sebagai seorang muslim, adakah yang layak kita lakukan selain menindaklanjuti informasi Allah Swt. tersebut dengan meneladaninya.

Itulah Sejarah Singkat KehidupanNabi Muhammad, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan Allah selalu memberi Petunjuk dan RidhaNya kepada kita semua amin…

Nama-Nama Rasul Yang Mendapat Gelar Ulul Azmi

22.15 0
Sahabat admin yang di muliyakan Allah, Ulul Azmi artinya orang  yang memiliki keteguhan hati. Rasul Ulul Azmi adalah para rasul yang memiliki keteguhan dan kesabaran yang sangat tinggi dalam menghadapi ujian dan cobaan dakwah yang sangat berat. Mereka berhadapan dengan kaumnya yang menentang dan memberikan kesulitan dalam rentang waktu lama. Meski demikian, hati mereka tidak gentar dan berputus asa.

Keteguhan mereka menjadi contoh bagi kita sebagai muslim. Oleh karenanya, Allah Swt. memerintahkan kita untuk mencontoh keteguhan hati mereka. Perintah itu dapat kalian temukan dalam Surah al-Ahqaf [46] ayat 35.

. . . fasbir kamasabaru ulul'azmi minarrusul . . . .

Artinya: “. . . Maka bersabarlah seperti bersabarnya orang-orang yang memiliki keteguhan hati (Ulul Azmi) dari para rasul . . . .”

Adapun para rasul yang mendapatkan gelar Ulul Azmi ada lima rasul sebagai berikut.

(1) Nabi Nuh a.s.
(2) Nabi Ibrahim a.s.
(3) Nabi Musa a.s.
(4) Nabi Isa a.s.
(5) Nabi Muhammad saw.

Setiap nabi Ulul Azmi memiliki kisah hidup utama yang dapat dijadikan teladan bagi setiap muslim. Misal, kegigihan Nabi Nuh a.s. yang berdakwah kepada kaumnya, ketegaran Nabi Ibrahim a.s. saat mendapat perintah Allah Swt., Keteguhan Nabi Musa a.s. yang memimpin Bani Israel, Kelembutan Nabi Isa a.s., dan teladan agung Rasulullah Muhammad saw.

Lebih Dekat dengan Rasulullah saw. Rasulullah saw. adalah gelar yang disematkan kepada seorang manusia mulia bernama Muhammad bin Abdullah bin Abdul muttalib. Beliau adalah nabi akhir zaman yang dibangkitkan Allah Swt. untuk seluruh manusia sejak masa beliau hidup hingga akhir zaman kelak. Sepanjang kisah hidup Muhammad merupakan kisah indah seorang manusia agung.

Itulah Nama-Nama Rasul Yang Mendapat Gelar Ulul Azmi, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan Allah selalu memberi Petunjuk dan RidhaNya kepada kita semua amin…

Sifat-Sifat Yang Dimiliki Para Rasul

22.13 0
Sahabat admin yang di muliyakan Allah, Para rasul adalah manusia pilihan. Mereka terpilih diantara manusia pada masanya untuk melaksanakan tugas penting dari Allah Swt. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika para rasul dibekali Allah Swt. dengan sifat-sifat istimewa dibandingkan manusia yang lain. Pada saat yang sama para nabi dan rasul juga dijaga oleh Allah Swt. dari sifat-sifat tercela yang dapat menghambat tugas mereka. Sifat-sifat tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz.

Sifat Wajib bagi Rasul, Sifat wajib adalah sifat istimewa yang harus ada pada diri seorang rasul. Adapun sifat wajib bagi para rasul adalah sebagai berikut.
  1. Siddiq, yaitu benar atau jujur. Seorang rasul selalu memiliki sifat benar, baik dalam perkataan, perbuatan, maupun keinginannya.
  2. Amanah, yaitu dapat dipercaya. Seorang rasul adalah seorang yang dapat dipercaya, baik sebagai pribadi manusia maupun sebagai rasul utusan Allah Swt. Sebagai pribadi mereka selalu dapat dipercaya dalam memegang amanah dari sesama manusia. Terlebih lagi sebagai rasul. Apapun yang beliau sampaikan sebagai rasul pastilah sama seperti perintah Allah Swt. Tanpa dikurangi atau ditambah sedikit pun.
  3. Tablig, yaitu menyampaikan. Apapun yang Allah Swt perintahkan untuk disampaikan kepada umatnya, pastilah disampaikan. Para rasul tidak menyembunyikan pesan apapun meski berhadapan dengan kekejaman umatnya.
  4. Fatanah, yaitu cerdik dan bijaksana. Para rasul adalah pribadi yang cerdik dalam memandang situasi dan kondisi umatnya. Mereka mampu menyelami jiwa umatnya sehingga tugas yang mereka emban dapat tertunaikan dengan baik. 

Sifat Mustahil bagi Rasul Sifat mustahil bagi rasul adalah sifat tercela yang tidak mungkin ada pada diri rasul. Sifat ini adalah kebalikan dari sifat wajib bagi mereka. Seperti sifat wajib, sifat mustahil juga berjumlah empat sebagai berikut.

1) Kiz . bun, yaitu berdusta.
2) Khiya -nat, yaitu tidak dapat dipercaya.
3) Kitman, yaitu menyembunyikan pesan dari Allah Swt.
4) Baladah, yaitu bodoh dan ceroboh.

Sifat Jaiz bagi Rasul Sifat jaiz adalah sifat para rasul sebagai manusia biasa selayaknya manusia yang lain. Sifat jaiz berupa sifat-sifat kemanusiaan seperti makan, minum, berkeluarga, lelah, dan sebagainya.
Pada diri rasul Allah melekat sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz.

Setiap Rasul adalah Teladan Setiap rasul adalah teladan bagi umatnya maupun umat yang datang belakangan. Mereka memberikan teladan hidup dalam perjuangan mereka berdakwah kepada kaumnya maupun dalam kehidupan pribadi mereka saat menghadapi kerasnya hidup. Di dalam Al-Qur’an terdapat dua rasul yang disebut Allah Swt. menjadi teladan utama, yaitu para rasul Ulul Azmi dan Rasulullah Muhammad saw.

Itulah Sifat-Sifat Yang Dimiliki Para Rasul, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan Allah selalu memberi Petunjuk dan RidhaNya kepada kita semua amin...

Jumlah Dan Nama-Nama Rasul Yang Wajib Diketahui

22.11 0
Sahabat admin yang di muliyakan Allah, Seperti telah kamu ketahui, sejarah umat manusia terentang sejak masa Nabi Adam a.s. hingga masa kita saat ini dan akan berlanjut hingga akhir zaman kelak. Umat manusia pun tersebar di seluruh penjuru bumi ini. Artinya, tidak hanya ada di tanah Arab atau di Indonesia saja. Sebagai contoh, manusia pada masa Nabi Musa a.s. hidup di wilayah Mesir dan tanah Arab. Beliau diutus untuk membimbing Bani Israel dan untuk memberikan peringatan kepada Fir’aun.

Pada waktu yang sama, manusia tidaklah hanya terdapat di dua tempat tersebut melainkan tersebar di penjuru dunia yang lain seperti Cina, Jepang, dan daratan Eropa. Hal ini membuka kemungkinan adanya nabi dan rasul yang Allah Swt. utus kepada orang-orang yang hidup di tempat lain tersebut. Dengan demikian, jumlah nabi dan rasul yang Allah Swt. utus kepada manusia dapat sangat banyak.

Dalam satu riwayat tentang pembuatan kapal Nabi Nuh disebutkan bahwa Allah Swt. telah mengangkat 124.000 nabi dan mengutus 313 rasul. Dari jumlah tersebut, hanya 25 nama yang terdapat dalam Al-Qur’an. Oleh karenanya, kita hanya wajib mengetahui dua puluh lima nama nabi dan rasul saja. Nama-nama nabi dan rasul tersebut disebutkan dalam sejumlah ayat Al-Qur’an. Adapun nama dua puluh lima nabi dan rasul itu adalah sebagai berikut. (1) Adam a.s. (14) Syuaib a.s. (2) Idris a.s. (15) Yunus a.s. (3) Nuh a.s. (16) Musa a.s. (4) Hud a.s. (17) Harun a.s. (5) Saleh a.s. (18) Ilyas a.s. (6) Ibrahim a.s. (19) Ilyasa a.s. (7) Lut a.s. (20) Daud a.s. (8) Ismail a.s. (21) Sulaiman a.s. (9) Ishaq a.s. (22) Zakaria a.s. (10) Ya'qub a.s. (23) Yahya a.s. (11) Yusuf a.s. (24) Isa a.s. (12) Ayyub a.s. (25) Muhammad saw. (13) Zulkifli a.s.

Selain dua puluh lima nama tersebut, masih ada nama lain yang sering disebut dalam khazanah umat Islam. Nama-nama lain tersebut adalah Nabi Khidir a.s. dan Nabi Uzair a.s. yang hidup di sekitar masa Nabi Musa a.s. Diantara para nabi tersebut di atas, Allah Swt. melebihkan sebagian dari sebagian yang lain. Hal ini Allah Swt. nyatakan dalam Surah al-Baqarah [2] ayat 253

. . .Tilkarrusulu faddalna ba'duhum 'ala ba’diim minkum man kallamallahu wa rafa'a ba'dahum darajatin . .

Artinya : “. . .Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain. Diantara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengannya), dan sebagian (lagi) Allah meninggikannya beberapa derajat. . .”

Sebagian rasul yang diberi kelebihan oleh Allah Swt. kita kenal sebagai rasul Ulul Azmi. Mereka memberikan teladan indah bagi setiap muslim dalam fase kehidupan mereka. Hal ini tidak lepas dari sifat-sifat utama para rasul. Dalam satu riwayat tentang pembuatan kapal Nabi Nuh disebutkan bahwa Allah telah mengangkat 124.000 nabi dan mengutus 313 rasul.

Itulah Jumplah Dan Nama-Nama Rasul  Yang Wajib Diketahui, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan Allah selalu memberi Petunjuk dan RidhaNya kepada kita semua amin…

Bentuk / Gambaran Kita Iman Kepada Rasul

22.05 0
Sahabat admin yang di muliyakan Allah, Iman kepada rasul bukanlah keyakinan tanpa tindakan. Keimanan yang teguh akan tercermin dalam tindakan nyata sebagai wujud keimanan tersebut. Beberapa bentuk keimanan kepada rasul adalah sebagai berikut.

Meyakini Risalah Para Nabi Hal pertama wujud keimanan kepada rasul adalah meyakini dan menyatakan keyakinan tersebut. Hal ini wajar karena tidak mungkin orang yang beriman kepada rasul menentang adanya rasul dalam pembicaraan, pendapat, dan ungkapan mereka.

Menjadikan Rasul sebagai Teladan Para rasul adalah pribadi unggul yang dipilih Allah Swt. untuk umatnya. Para rasul bukanlah sosok biasa dalam jiwa, tindak-tanduk, maupun  sikap mereka. Segala apapun yang para rasul lakukan tentu memiliki hikmah yang tinggi dan contoh yang utama. Oleh karena itu, orang yang beriman akan menjadikan para rasul sebagai teladan hidup.

Tidak Membedakan Sikap kepada Para Rasul Kita, tidak boleh membedakan sikap kepada para rasul. Para rasul adalah bersaudara. Mereka adalah orang pilihan yang diutus untuk misi yang sama pada waktu yang berbeda. Oleh karena itu, kita tidak boleh beriman kepada sebagian rasul dan tidak beriman kepada sebagian yang lain. Kita tidak boleh menghormati sebagian dan melecehkan sebagian yang lain. Perhatikanlah perintah Allah Swt. dalam Surah al-Baqarah [2] ayat 136 berikut ini.

qulu amanna billahi wama unzila ilaina wama unzila ila Ibrahima wa Isma’ila waIshaqa wa Ya'quba walasbati wama utiya Musa wa'Isa wama utiyannabiyyuna mirrabbihim la nufarriqu baina ahadim minhum wanahnu lahu muslimuna.

Artinya: Katakanlah (hai orang-orag mukmin), “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya. Meski demikian, keimanan kepada rasul tidak berarti kita menggunakan syariat yang mereka bawa.

Mengikuti Syariat dan Teladan Rasul Setiap nabi dan rasul diutus Allah Swt. kepada umat mereka. Para nabi dan rasul tersebut dibekali dengan seperangkat aturan syariat sebagai pedoman kehidupan umatnya. Keimanan kepada rasul dalam hal ini berwujud ketaatan untuk mengikuti syariat tersebut. Syariat yang Allah Swt. turunkan melalui para rasul tidaklah sama satu dengan yang lain. Ada kalanya hanya melengkapi syariat terdahulu sebagaimana syariat Nabi Isa a.s. melengkapi syariat Nabi Musa a.s. Ada kalanya juga membawa syariat baru yang belum pernah ada sebelumnya. Hal ini Allah Swt. tekankan dalam Surah al-asyr [59] ayat 7

. . .Wama atakumurrasulu fakhuzuhu wama nahakum 'anhu fantahu. . .

Artinya: “. . . Apa yang diberikan rasul kepadamu, terimalah dan apa yang dilarangnya bagimu, tinggalkanlah. . .”

Untuk masa kita ini, syariat yang berlaku hanyalah syariat Rasulullah Muhammad saw. Oleh karena itu, kita harus tunduk dan patuh pada syariat Rasulullah saw. tersebut. Syariat Rasulullah saw. merupakan syariat yang istimewa. Tidak seperti syariat para nabi sebelumnya yang berlaku untuk kaum tertentu, syariat Rasulullah saw. berlaku untuk seluruh manusia sejak masa Ia diutus hingga akhir zaman nanti. Untuk lebih detil hal ini akan kita bahas pada subbab berikutnya.

Itulah Bentuk / Gambaran Kita Iman Kepada Rasul, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan Allah selalu memberi Petunjuk dan RidhaNya kepada kita semua amin…

Definisi / Pengertian Iman Kepada Rasul

22.01 0
Sahabat admin yang di muliyakan Allah, Rasul adalah seorang laki-laki yang dipilih oleh Allah Swt. untuk menjadi utusan kepada suatu kaum. Tugas utusan tersebut adalah untuk menyampaikan risalah Islam kepada umatnya. Dalam sejarah manusia sejak masa Adam hingga saat ini, Allah Swt. telah mengutus sejumlah nabi dan rasul untuk mengingatkan dan mengembalikan manusia ke jalan Allah Swt. Setiap kali umat manusia tersesat jalan atau telah melupakan ajaran para rasul yang telah diutus sebelumnya, Allah Swt. kembali mengutus seorang rasul.

Akan tetapi hadirnya para rasul tidak akan membawa manfaat apapun jika manusia tidak beriman kepadanya. Beriman kepada rasul merupakan satu-satunya jalan agar manusia dapat menerima ajaran yang dibawanya. Demikian tinggi kedudukan iman kepada rasul. Oleh karenanya, Allah Swt. menetapkan iman kepada rasul sebagai rukun iman keempat.

Seorang yang tidak beriman kepada rasul tidak dapat disebut sebagai orang yang beriman. Bahkan, orang yang tidak beriman kepada rasul akan mendapatkan tempat tersendiri di akhirat nanti. tempat tersebut adalah neraka sa'ir dalam Al Qur’an (Q.S. al-Fath [48] ayat 13) Disebutkan

. . .wa mallam yu’min billahi wa rasulihi fainna a'tadna lilka firina sa'ira-n

Artinya: “. . . Barangsiapa tidak beriman kepada Allah dan rasulNya, sesungguhnya Kami sediakan buat orang-orang kafir itu neraka sa’ir. “ (Q.S. al-Fath [48] ayat 13)

Ayat ini tidak dimaksudkan untuk mengancam atau memaksa seseorang agar beriman kepada Allah Swt. dan rasul-Nya. Jika dimaksudkan untuk mengancam, hal itu bertentangan dengan ketentuan bahwa tidak ada paksaan dalam beragama. Informasi tersebut dimaksudkan untuk memperingatkan orang yang tidak beriman bahwa mereka dapat tersesat jalan. Jika tersesat jalan, mereka akan masuk ke neraka sa'ir.

Itulah Definisi / Pengertian Iman Kepada Rasul, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan Allah selalu memberi Petunjuk dan RidhaNya kepada kita semua amin…

Cara Untuk Meneladani Perjuangan Rasulullah SAW

22.00 0
Sahabat admin yang di muliyakan Allah, Meneladani Perjuangan Rasulullah saw. di Madinah Rasulullah saw. telah memperlihatkan teladan perjuangan yang sangat agung. Mereka melewati masa-masa sulit perjuangan ketika berhijrah, berperang untuk mempertahankan diri, membangun masyarakat Islam di Madinah, dan mengembangkannya menjadi model masyarakat Islam yang sempurna.

Untuk itulah kita mempelajari kehidupan mereka dan meneladani semangat mereka dalam kehidupan kita sekarang. Meneladani perjuangan Rasulullah saw. tidaklah mesti mempraktikkan detil kehidupan mereka di abad tujuh pada masa kita di abad dua puluh satu ini. Meneladani kehidupan Rasulullah saw. kita lakukan dengan meneladani semangat, paradigma berpikir, dan ketulusan mereka dalam menjalankan perintah Allah Swt. Untuk itu beberapa hal dapat kita lakukan untuk meneladani perjuangan Rasulullah saw. dan para sahabat di Madinah, sebagai berikut.

Mempelajari kehidupan Rasulullah saw. dengan lengkap. Dengan lengkap dalam hal ini sangat penting. Kita perlu mempelajari aspek ketegasan dan kelemahlembutan Rasulullah saw. Kita perlu mempelajari peperangan Rasulullah saw. dengan kaum kafir dan toleransi beliau dengan orang-orang Nasrani dan Yahudi di Madinah.

Pengetahuan yang tidak lengkap akan menyesatkan pikiran dan tindakan kita dalam meneladani sejarah Rasulullah saw. Kalau kita hanya mempelajari ketegasdan Rasulullah saw. dalam berislam, kita akan terdorong untuk mudah menunjuk orang yang berbeda dengan pemahaman kita sebagai sesat dan ahli bid’ah. Kalau kita hanya mempelajari sejarah perang Rasulullah saw. dan para sahabat, kita akan menggunaannya dalam melihat gejolak dalam masyarakat.

Sebaliknya, saat kita hanya mempelajari sisi toleransi Rasulullah saw. kita dapat terjerumus pada anggapan bahwa jihad itu sesuatu yang bertentangan dengan Islam. Mempelajari secara lengkap sejarah hidup Rasulullah saw. memberikan gambaran yang utuh perjuangan Rasulullah saw. di Madinah.

Menghayati semangat kerja dan pantang putus asa dalam menghadapi tantangan hidup. Rasulullah saw. dan para sahabat mengalami cobaan yang sangat berat dalam perjuangan mereka. Akan tetapi, mereka tidak pernah berputus asa. Dengan semangat yang membara diimbangi dengan sikap tawakal kepada Allah Swt. mereka merenda hari menghadapi segala tantangan yang datang. Semangat kerja dan sikap tawakal kepada Allah Swt. ini dapa kita terapkan dalam hidup sehari-hari. Tantangan  hidup seperti kebutuhan hidup, pelajaran yang sulit, pergaulan yang semakin tidak terarah, dan hal lain harus kita dekati dengan semangat membangun dan kerja keras pantang menyerah. Dengan semangat tersebut berbagai kesulitan akan lebih mudah kita hadapi.

Mencintai ilmu pengetahuan dan mengembangkannya. Rasulullah saw. dan para sahabat adalah kaum yang sangat mencintai ilmu. Bahkan dalam salah satu hadis, Rasulullah saw. berpesan agar kaum muslimin mencari ilmu hingga ke negara China. Mencintai ilmu dan mengembangkannya menjadi dasar
pengembangan masyarakat muslim menuju kejayaan peradaban Islam di dunia. Hal ini dapat kita lakukan dengan tekun belajar.

Melaksanakan ajaran Islam dengan baik. Melaksanakan Islam dengan baik merupakan kebutuhan dan kewajiban setiap muslim. Oleh karena itu, kita terapkan gaya hidup muslim dalam berhubungan dengan Allah Swt. melalui ibadah,  hubungan dengan diri sendiri melalui motivasi diri, dan hubungan dengan sesama manusia dan alam sekitar dengan interaksi yang baik.

Mengembangkan dakwah di mana pun kita berada. Dakwah menjadi jalan bagi setiap muslim untuk berinteraksi dengan orang lain. Dakwah dalam hal ini tidaklah berarti kita harus berbicara kepada orang lain. Dakwah dapat kita lakukan dengan menampilkan diri sebagai sosok seorang muslim yang baik.

Dengan menampilkan diri sebagai muslim yang baik, kita telah menunjukkan kepada orang lain keindahan Islam. Misal, selalu menepati janji, dan menghargai orang lain. Setelah mempelajari peri kehidupan, perjuangan Rasulullah saw. dan para sahabat, kita dapat melatih diri menerapkan teladan itu dalam kehidupan kita.

Itulah Cara Untuk Meneladani Perjuangan Rasulullah SAW, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan Allah selalu memberi Petunjuk dan RidhaNya kepada kita semua amin…

Sejarah Perjuangan Rasulullah SAW Di Kota Madinah

21.58 0
Sahabat admin yang di muliyakan Allah, Pada saat Rasulullah saw. Hijrah ke Madinah membawa hikmah yang sangat besar.  Salah satunya adalah terbentuk masyarakat muslim dengan segala seluk beluk menjadi muslim yang baik. Meski demikian, jalan untuk mewujudkan masyarakat muslim tersebut tidaklah mulus. Dalam perjalanan yang terkadang  terjal memilukan tersebut terkandung pelajaran indah bagi generasi muslim berikutnya. Di antara sejarah perjuangan Rasulullah saw. dan para sahabat di Madinah adalah sebagai berikut.
                
Rasulullah saw. membangun basis masyarakat yang maju dan kaya melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan. Inilah hal pertama dan utama yang Rasulullah saw. lakukan sesampai di Madinah. Berbagai kegiatan ekonomi, dasar etos  kerja, hingga  jaminan sosial menjadi kegiatan Rasulullah saw. membangun masyarakat Madinah. Hal ini memberikan pelajaran kepada kita arti penting umat Islam memasyarakatkan ekonomi Islam serta menjadi masyarakat yang kaya dan maju.

Rasulullah saw. membangun toleransi dalam masyarakat Madinah. Hal ini terlihat jelas dengan disetujuinya Piagam Madinah. Semua komponen masyarakat Madinah berembuk bersama sebagai komunitas masyarakat yang hidup di tempat yang sama dan membicarakan kepentingan bersama sebagai warga. Hadirnya Piagam Madinah menjadi bukti nyata toleransi, kerjasama, dan saling mengakui keberadaan bersama serta saling menghormati tanpa memandang asal-usul, agama, maupun kepentingan golongan. Kaum muslimin duduk bersama dengan orang Nasrani dan Yahudi membahas masalah bersama.

Rasululah dan para sahabat menjunjung  tinggi semangat jihad sebagai etos perjuangan. Jihad adalah nafas setiap muslim. Oleh karena itulah, Rasulullah saw. dan para sahabat dengan gigih berjuang dalam serangkaian pertempuran yang terpaksa dilakukan Rasulullah saw. untuk membela diri. Meskipun sangat membenci kekerasan dan peperangan, Rasulullah saw. mengobarkan semangat jihad untuk melawan musuh yang datang.

Demikian pula saat keadaan berlangsung damai, Rasulullah saw. Sangat menekankan jihad dalam membangun kehidupan masyarakat. Salah satu ajaran Rasulullah saw. yang sangat bijak mengartikan jihad adalah orang yang keluar untuk mencari ilmu ia sedang berjihad di jalan Allah Swt.. Dari sini kita dapat mengambil pelajaran bahwa jihad tidaklah berarti perang. Jihad juga meliputi bersungguh-sungguh membangun diri dan masyarakat dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat dan diridai Allah Swt.

Rasulullah saw. mengembangkan dakwah kepada seluruh manusia. Gerak dakwah Rasulullah saw. dan para sahabat sangatlah dinamis. Beliau menggabungkan antara keteguhan beragama dengan kelenturan memandang situasi.Mereka tidak pernah memaksakan agamanya untuk orang lain  Mereka hanya memberikan contoh terbaik Islam dengan tindakan dan sikap mereka selama hidup. Dengan pendekatan ini, Islam diterima sebagai agama yang sejuk dan damai.

Rasulullah saw. dan para sahabat sangat menghargai ilmu pengetahuan dan sangat bersemangat mempelajarinya. Hal inilah yang membuat generasi setelah Rasulullah saw., yaitu masa Khulafaur-rasyidin, Umayyah, dan Abbasiyah bergerak cepat menguasai ilmu pengetahuan dan mengembangkannya. Oleh karenanya, tidaklah mengherankan jika umat Islam pada masa abad pertengahan mencapai puncak perkembangan ilmu pengetahuan.

Pencapaian ilmu pengetahuan di kalangan muslim mengalahkan siapapun yang hidup di muka bumi ini pada masa mereka hidup. Itulah beberapa perjuangan hidup Rasulullah saw. dan para sahabat di Madinah. Mereka mempelajari Islam, menghayati dengan jiwa, dan menerapkannya secara utuh dalam kehidupan. Hasil dari perjuangan tersebut terlihat dari prestasi yang mereka torehkan dengan tinta emas sejarah.

Itulah Sejarah Perjuangan Rasulullah SAW Di Kota Madinah, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan Allah selalu memberi Petunjuk dan RidhaNya kepada kita semua amin…

Cara Rasulullah Dalam Menata Sistem Ekonomi Syariah Islam

21.56 0
Sahabat admin yang di muliyakan Allah, Setelah menekankan etos kerja dan jiwa mandiri bagi setiap sahabat, Rasulullah saw. menata bangun ekonomi Islam untuk penduduk Madinah. Ekonomi syariah adalah ekonomi berbasis ketentuan Allah Swt. Ekonomi syariah yang dikembangkan Rasulullah saw. menampilkan beberapa dasar ekonomi yang sangat penting bagai bangunan ekonomi masyarakat.

Rasulullah sangat menjaga diri dari meminta meskipun teramat sangat membutuhkan. Hal ini menjadi teladan bagi kita. mendapatkan karunia Allah Swt. dan mempergunakannya dengan baik pula. Transaksi ekonomi haruslah dilakukan dengan dasar rela sama rela. Setiap transaksi yang tidak berdasarkan rela sama rela dipandang sebagai transaksi yang buruk bahkan tidak sah.

Demikian pula transaksi yang dilakukan dengan kecurangan atau potensi kerugian bagi salah satu pihak. Misal, Rasulullah saw. melarang  praktik jual beli buah yang masih berbentuk bakal buah. Praktik seperti ini banyak dilakukan oleh penduduk Madinah sebelum Rasulullah saw. datang. Praktik jual beli ini berpotensi membawa kerugian.

Jika ternyata pohon itu berbuah dengan baik, penjual akan dirugikan karena harga jual yang rendah. Jika hasil pohon itu jelek bahkan gagal panen, pembeli dirugikan karena tidak mendapatkan hasil panen yang diinginkan.

Kesamaan kedudukan antarpihak dalam transaksi ekonomi. Persamaan ini memberikan keadilan dan kekuatan dalam tawar menawar dan membuat keputusan ekonomi. Kesamaan kedudukan ini dijamin sepenuhnya oleh Rasulullah saw. sebagai pemimpin.

Larangan penimbunan komoditi. Adakalanya pelaku ekonomi melakukan penimbungan barang hingga barang tersebut langka di pasaran. Saat harga naik, ia menjualnya dengan harga lebih tinggi dari seharusnya. Praktik seperti ini merugikan masyarakat umum sebagai konsumen.

Itulah Rasulullah Dalam Menata Sistem Ekonomi Syariah Islam, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan Allah selalu memberi Petunjuk dan RidhaNya kepada kita semua amin…

Cara Rasulullah Dalam Membangun Jiwa Mandiri Dan Kisah Teladan Rasulullah

21.53 0
Sahabat admin yang di muliyakan Allah, Jiwa mandiri merupakan dasar pembangunan ekonomi bagi setiap manusia dan pembangunan ekonomi masyarakat. Tanpa jiwa yang mandiri, roda ekonomi seseorang tidak akan bergerak dengan cepat. Pada gilirannya roda ekonomi masyarakat pun tersendat. Membangun jiwa mandiri inilah yang pertama kali dilakukan oleh Rasulullah saw. terhadap para sahabat.

Bahkan usaha ini telah beliau lakukan sejak masih berada di Mekah. Dalam rangka membangun kemandirian para sahabat, Rasulullah saw. senantiasa menekankan bahwa hal terbaik yang dimakan oleh seseorang adalah hasil usaha tangannya sendiri. Rasulullah saw. bahkan mencontohkan Nabi Daud a.s. seorang raja juga berusaha makan dari hasil usaha beliau sendiri.

Salah satu kisah terkenal upaya Rasulullah saw. menanamkan kemandirian adalah kisah sahabat dan kapak kayu. Suatu hari, Rasulullah saw. sedang mengajar para sahabat. Pada saat beliau memberikan wejangan, seorang sahabat datang dengan wajah yang kusut. Semangat hidupnya terlihat redup. Rasulullah saw. lantas bertanya, “Apa yang dapat kami lakukan untukmu?”  Sahabat tersebut bercerita bahwa ia tidak memiliki apapun di rumahnya.

Mendengar hal tersebut, Rasulullah saw. bertanya, “Adakah sesuatu di rumahmu? Ambillah dan bawalah kepadaku.” Sahabat itu pun beranjak pulang. Sejurus kemudian ia datang membawa beberapa lembar kain harta miliknya. Oleh Rasulullah saw., kain-kain itu dijual seharga dua dirham. Satu dirham diserahkan kepada sahabat tersebut untuk keperluan keluarganya.

Satu dirham yang tersisa dibelikan kapak. “Pergilah mencari kayu bakar lalu juallah. Lakukan setiap hari dan datanglah lagi ke majlis ini setelah lima belas hari.” Sahabat itu pun melaksanakan perintah Rasulullah saw. tersebut. Setelah lima belas hari, ia datang dan menceritakan apa yang dilakukannya. Selama lima belas hari ia bekerja dan menjual hasil kayu bakar yang ia kumpulkan.

Hasil kerja tersebut cukup untuk menghidupi diri dan keluarganya. Mendengar kisah sahabat tersebut, Rasulullah saw. berpesan agar ia terus bekerja dengan tangannya dan menjauhi minta-minta. Minta-minta disebut Rasulullah saw. sebagai pekerjaan yang menghilangkan harga diri baik diberi atau tidak diberi oleh orang yang ia mintai. Tidak hanya itu, di akhirat kelak, orang yang sering meminta-minta akan dibangkitkan Allah Swt. tanpa muka karena ia tidak memiliki rasa malu lagi ketika di dunia.

Ajakan untuk mandiri itu sangat ditekankan oleh Rasulullah saw.. Beliau juga menekankan adanya kewajiban bagi suami memberi nafkah untuk keluarganya. Dengan kewajiban ini, para suami tidak lagi bisa berleha-leha di masjid melainkan bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Untuk menguatkan ajakannya untuk mandiri, Rasulullah saw. senantiasa memberikan contoh dengan perilaku dirinya sehari-hari.

Rasulullah saw. dikenal sebagai orang yang sangat giat bekerja. Saat melakukan sesuatu, beliau tidak beristirahat sebelum pekerjaan itu selesai. Rasulullah saw. juga dikenal pantang meminta kepada para sahabat. Suatu hari, Rasulullah saw. tidak memiliki suatu apapun untuk dimakan. Untuk menghilangkan lapar, beliau mengumpulkan beberapa batu dan meletakkannya di ikat pinggang beliau untuk menahan lapar.

Setiap kali beliau bergerak, suara gesekan batu itu terdengar oleh para sahabat. Mendengar bunyi aneh itu, para sahabat bertanya, bunyi apakah gerangan yang terdengar. Rasulullah saw. pun menyampaikan bahwa bunyi itu adalah bunyi batu yang beliau letakkan untuk menahan lapar. Mendengar jawaban Rasulullah saw. itu, para sahabat menangis sambil berkata, “Ya Rasulullah saw., bagaimana mungkin ini terjadi? Mengapa engkau tidak mengatakannya kepada kami? Bukankah engkau tahu kami para sahabatmu akan memberikan apapun yang ada pada kami untuk mencukupi kebutuhanmu?” Mendengar hal itu, Rasulullah saw. bersabda,

“Aku tidak ingin merepotkan para sahabatku.” Kisah ini menunjukkan teguhnya jiwa mandiri yang Rasulullah saw. terapkan pada diri beliau. Saat sedang kekurangan, Rasulullah saw. tidak menyampaikan hal itu kepada para sahabat. Beliau tidak ingin dikasihani. Beliau ingin menjadi contoh tidak menggantungkan diri kepada orang lain.

Itulah Rasulullah Dalam Membangun Jiwa Mandiri Dan Kisah Teladan Rasulullah SAW, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan Allah selalu memberi Petunjuk dan RidhaNya kepada kita semua amin…

Sejarah Perjuangan Rasulullah Di Madinah

21.50 0
Sahabat admin yang di muliyakan Allah, Sejarah kehidupan Rasulullah saw. dalam dua sisi, yaitu Rasulullah saw. membangun masyarakat melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan serta meneladani kisah perjuangan Rasulullah saw. dan para sahabat di Madinah. Seperti kita ketahui, Rasulullah saw. dan para sahabat berada di Madinah sebagai muhajir atau orang yang berhijrah. Beliau datang tidak membawa harta apapun.

Salah satu pokok kehidupan yang mereka bangun adalah sistem ekonomi di Madinah. Karena memperkenalkan suatu sistem ekonomi baru, tak urung perjuangan mereka di Madinah menjadi teladan utama bagi setiap muslim. Setelah berhijrah, Rasulullah dan para sahabat memulai hidup baru di Madinah. Untuk itulah Rasulullah menekankan kemandirian kepada setiap sahabat.

Setelah hijrah ke Madinah, Rasulullah saw. segera menata peri kehidupan para sahabat. Hal ini sangat mendesak mengingat para sahabat datang ke Madinah sebagai pengungsi tidak banyak membawa harta miliknya. Bahkah tidak sedikit sahabat yang tidak membawa bekal apapun selain sedikit makanan dan pakaian yang melekat di badan. Oleh karena itu, Rasulullah saw. berusaha membangun kehidupan masyarakat Madinah baik kaum Muhajirin maupun Ansar melalui kegiatan ekonomi dan perdagangan.

Melalui kegiatan ekonomi itulah kehidupan para sahabat diharapkan dapat bangkit kembali. Tidak hanya itu, kegiatan Rasulullah saw. dan para sahabat menjadi contoh utama bagi generasi berikutnya untuk membangun ekonomi masyarakat Dalam membangun ekonomi umat di Madinah.

Itulah Sejarah Perjuangan Rasulullah Di Madinah, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua dan mudah-mudahan Allah selalu memberi Petunjuk dan RidhaNya kepada kita semua amin…